Bima.Media
Buser Bima- Masyarakat Desa Maria Merasa kecewa Terhadap pemerintah Kabupaten
Bima atas pembangunan Embung Soka Di dusun Kawae, Desa Maria Utara, kecamatan
wawo, Kabupaten Bima NTB Nusa Tengara Barat,Rabu ( 27/11/2019 )
Bambang
Apriadi Menyampaikan,” Pada Saat Di Wawancarai Oleh Awa Media Buser Bima di
Rumah Teman nya Kami Merasa Sangat Kecewa Terhadap Tingkah Laku Pemerintah
Kabupaten Bima Terkait Pembebasan Lahan Sawah Yang Dibangun Embun Soka Yang Di
Kerjakan Oleh CV Bangun Jaya Dan Sampai Hari Ini Blum Ada kejelasan Terkait
Pembayaran Tanah Kami,” Ujarnya.
![]() |
Bambang
Menjelaskan,” Saya Mulai Dari Awal Sampai Sekarang Belum Pernah Ada Tanda tanggan
Persetujuan,terkait lahan sawah warisan kakek kami ko kenapa pemerintah berani
menggusur nya ,padahal blum ada semua kesepakatan,saya minta kepeda pemerintah
panggambil kebijakan agar segera selesaikan tanah kami ,karna itu tanah sawah
kami pengghasilan 3 kali setahun dengan 32 zak padinya per 1 kali panen,”jelasnya
Bambamg Seo
sapaat akrab nya Bahwah Tanah Sawah Itu
Bukan Di Kasih Oleh Pemerintah Melainkan Tanah Hiba Dri Turun Temurun Kami Sehinga
Pemerintah Dengan Seenaknya Merusak Tanah Itu Mengunakan Aat Brat.pokoknya kami
sanggat keberatan dengan melihat lahan sawah seperti itu,bila di tidak di bayar
segera sesuai kerugian kami ”imbuh nya
Dan saya
sudah 3 Kali melarang mereka tidak mengindahkan permintaan saya dan sekarang
ini kami tetap pasang badan demi menuntut hak kami yang di rusakin oleh
perusahaan pembanggunan embun soka ,masa sih lahan masyarakat belum di bebaskan
atau di bayar sudah di rusakin itu lahan sawah produktif sehingga sampai saat
ini belum ada kejelasanya ,dan saya pernah dengar itu dulu katanya pergantian
itu ganti untung bukan ganti rugi tapi kenyataan masyarakat di rugikan contractor di untungkan,”terang
nya
Kami minta
perusahaan cv bangun jaya jangan di
lanjut dulu pekerjaan nya sebelum ada kejelasan pembayaranya,dan proyek ini
makan biaya hampir 7 miliar ko lahan kami tidak di hiraukan oleh pemerintah
kabupaten bima
Dan lahan
sawah saya semenjak 3 kali penggukuran tidak pernah tepat dan sesuai sppt
awalnya setiap kali ukur kurang terus dari luas di sppt ,dan yang saya dengar
ko lahan 3 kali panen di hargakan dengan lahan sawah 2 kali panen,terus lahan
sawah lebih mahal lahan gungung ini ada apa,kami minta kepada bupati bima agar
segara tangganin ini kalau tidak pasti akan terjadi apa yang tidak di inginkan bila
mana permasalahan ini berlarut larut,”tutup nya
Amir Reynal BB 01